WELCOME TO FATIH'S BLOG, THANKS FOR YOUR VISIT

Selasa, 01 Januari 2019

GENERASI MUDA ISLAM


Kita sebagai generasi pemuda pergerakan Islam pada jaman sekarang ada kalanya kita terlena dengan mempertajamkan perbedaan pemikiran dengan menonjolkan fanatisme organisasi lembaga atau badan perkumpulan yang dinaungi menuju dalam pengkultusan pemikiran berbeda-beda satu wadah dengan wadah lain hingga terudar. Hal tersebutlah tanpa disadari membawa kita dalam jerat perpecahan umat Islam. Dan juga kadang diperparah dengan perbedaan pandangan antara golongan tua dengan golongan muda. Padahal para senior kita dahulu dalam aktivis pergerakan Islam membentuk organisasi lembaga atau badan perkumpulan dalam satu wadah agar mudah dikelola dan bersatu mengerucut membentuk umat yang satu ‘ummatan wahiddah’. Salah satu senior dalam aktivis pergerakan Islam yang memaparkan tersebut adalah Bapak Drs. Muchammad Nasruddin, A.Md, seorang pensiunan PNS guru yang juga masa mudanya di habiskan dalam ativitas pergerakan Islam salah satunya mantan Sekretaris Jendral Seketariat Bersama Generasi Muda Islam se-Surakarta tahun 1974-1976. Demikian hasil wawancara dengan beliau pada Ahad, 28 Maret 2004 pukul 16.20 sampai dengan 16.50 WIB di kediaman beliau Perumahan Waru Surya Indah Waru Baki Sukoharjo pada saat itu beliau masih aktif menjadi guru SMP Al-Islam I Surakarta.
Pak Nasrun demikian sapaan pria kelahiran Solo 10 Oktober 1948 tersebut dapat menjadi salah satu Sekretaris Jendral Seketariat Bersama Generasi Muda Islam se-Surakarta setelah fungsionaris GPI (Gerakan Pemuda Islam) melihat bahwa umat Islam dapat berhasil perjuangannya jika bersatu. Maka untuk bersatu tersebut dirintis terlebih dahulu persatuan generasi mudanya antara lain generasi muda dari Muhammadiyah, Nadhatul Ulamah (NU), sarekat Islam, dan lain-lain. Sehingga bergabunglah Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Anshor, Persatuan Mahasiswa Indonesia, IMII, IPNU, HMI, PII, SEMI (Serikat Muslimin Indonesia), GPI, Pemuda Al-Islam, MTA didalam suatu Lembaga Sekertariat Bersama di GMI (Generasi Muda Islam) Surakarta.
Usaha-usaha yang telah ditempuh dalam menjabat sebagai Sekertaris Jendral Sekertariat Bersama GMI adalah,
  1. Pertemuan Rutin untuk menyamakan persepsi yang diadakan setiap minggu.
  2. Pengajian Akbar di Wisma Bathari pada Februari 1974 dengan pembicara Ir. Imadudin, Msc.
  3. Pengajian Bersama dengan pembicara Karman S.H dari PPP (Partai Persatuan Pembangunan).
Berkaitan dengan gerakan organisasi pemuda Islam sekarang menurut beliau harus bergabung dengan seluruh potensi umat Islam, baik yang tua maupun yang muda dalam satu kesatuan jama’ah umat Islam. Karena menurut pandangan beliau organisasi-organisasi Islam tidak mungkin dapt mencapi tujuan Islam dengan jalan sendiri-sendiri.
Harapan-harapan yang ingin digapai beliau pada waktu selama menjadi Sekertaris Jendral Sekertariat Bersama GMI jaman dahulu,
  1. Akan berusaha bersama rekan-rekan, mempersatukan seluruh potensi umat Islam se-Surakarta.
  2. Berusaha mempersatukan seluruh potensi umat Islam se-Indonesia.
  3. Sudah terbentuknya panitia Konggres Musyawarah Amal Ulamah Islam Indonesia atas perintah Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau sering disebut Bunya Hamka yang menjabat sebagi (Ketua MUI Majelis Ulamah Indonesia) pertama pada 14 April 1981. Namun, kegiatan Konggres Musyawarah Amal Ulamah Islam Indonesia ini belum terlaksana hingga sekarang.
Itulah salah satu bentuk usaha pergerakan yang beliau telah jalankan. Serta yang lebih penting untuk kita adalh pesan-pesan beliau terhadap generasi muda sekarang,
  1. Laksanakanlah kegiatan untuk menelaah Al-Qur’an setiap hari.
  2. Usahakanlah terus mewujudkan persatuan umat Islam untuk mempertahankan dan memperjuangkan akstensi manusia ialah,
a.       Manusia adalah ‘ahksanitakwim’ (ciptaan allah yng terbaik) dimana Allah SWT telah memberi fitroh-Nya kepada manusia itu, agar manusia menjadi hamba Allah ‘abdu LLah’ yang  melaksanakan sifat-sifatNya yang baik (‘Al Asmaul Khusna’).
b.      Manusia dengan keadaannya tersebut pad diatas adlah sebagi ‘kholifah fiil ardhi’ mandataris Allah SWT di bumi yang harus menjadi ‘abdur Rahman’, ‘abdur Rahim’, ‘abdul Karim’, ‘abdul Latif’,.... (‘pemenitivikasi’ ‘Al Asmaul Khusna’).
c.       Memajukan dan menyebarkan ‘At Dinnul Islam’ untuk mengembangkan dan mempertahankan ekstensi manusia sebagai satu keluarga Adam As dan Hawa (‘Ummatan Wahiddah’)
d.      Nyakin akan adanya pertanggungjawaban setiap manusia kepad Allah SWT yang berupa ‘zaumul hisab’ di ‘zaumul akhir’. Serta adanya balasan neraka bagi manusia yang berkhianat terhadap amanah Allah SWT (dosa) dan adanya ‘jannah’ (syurga) bagi manusia yang melaksanakan amanah tersebut berupa ‘fitroh’ dan ‘dinnul Islam’.
e.       Melaksanakan jamma’ah umat Islam dapat dimulai umat Islam di tingkat mushola-mushola di RT-RT sampai seluruh umat Islam.
Demikianlah penuturan lulusan Tarbiyah 1990 dan Ahli Madya Matematika 1997. Semoga mampu mengingatkan kembali akan tujuan kita generasi muda Islam sebagai aktifis pergerakan Islam yang menyatukan seluruh potensi umat Islam. (FS)